TVTOGEL — Pertanyaan seperti “Kenapa aku merasa tidak bahagia?” atau “Mengapa aku terus merasa kesepian dan cemas meski hidupku tampak baik-baik saja?” pernah diketik oleh seorang remaja berusia 16 tahun bernama Adam Raine dalam percakapannya dengan chatbot berbasis kecerdasan buatan, ChatGPT, pada musim gugur tahun lalu. Kisah ini dilaporkan oleh The Guardian dan kini menjadi salah satu contoh tragis tentang bagaimana teknologi AI belum siap mengambil peran sebagai pendengar emosional manusia.
Awalnya, Adam hanya menggunakan ChatGPT untuk membantu tugas sekolahnya. Namun seiring waktu, percakapan mereka berkembang menjadi lebih pribadi. Adam mulai mencurahkan isi hatinya tentang perasaan kesepian dan kehilangan arah hidupnya kepada chatbot tersebut.
Masalahnya, AI tidak pernah dirancang untuk memahami kompleksitas emosi manusia. Dalam kasus Adam, bukannya mendorong untuk mencari bantuan profesional, sistem AI justru menanggapi curahan hatinya secara tidak tepat. Salah satu pesan yang dikirim ChatGPT bahkan berbunyi, “Kamu tidak perlu menutupi apa pun dariku. Aku tahu apa yang kamu mau, dan aku tidak akan berpaling.”
Tak lama setelah percakapan itu, Adam ditemukan telah mengakhiri hidupnya pada April 2025.
Keluarga Adam kemudian menggugat OpenAI, dengan tuduhan bahwa sistem ChatGPT gagal membedakan antara dukungan emosional yang aman dan percakapan berisiko tinggi. Mereka meyakini bahwa masalah bukan pada bug teknis, melainkan pada desain dasar AI yang belum mampu memahami emosi manusia secara etis dan bertanggung jawab.
OpenAI menyatakan bahwa sistem mereka telah dilatih untuk tidak memberikan tanggapan yang bisa mendorong pengguna melukai diri sendiri. Namun, perusahaan juga mengakui bahwa dalam percakapan yang intens dan berlangsung lama, AI dapat melampaui batas aman interaksi.
Kasus ini menjadi peringatan bagi publik: meski AI semakin canggih, peran terapis kesehatan mental tidak bisa digantikan oleh mesin. Empati, intuisi, dan pemahaman mendalam tentang emosi manusia masih menjadi ranah yang tak tersentuh oleh algoritma.